Minggu, 31 Juli 2016

Menganalisis Kerangka Cerita Pendek (Tema, Amanat, Latar, Tokoh dan Penokohan, Sudut Pandang, Gaya Bahasa, Konflik)


Salahkah Tuhan?

Ditulis oleh: Cerpen Singkat Terbaru - Saturday, April 25, 2015


Cerpen dan Kerangkanya, Salahkah Tuhan?, oleh Elvina Rahayu - Air mata itu sudah tak terbendung lagi. Air mata itu keluar begitu saja saat dia mengingat kejadian sepuluh tahun silam. Saat itu dia masih berumur sepuluh tahun. Dia tau, dia adalah seorang laki-laki, tapi bukankah tak ada pasal-pasal yang melarang seorang laki-laki untuk menangis. Duduk bermenung di lantai tiga sambil memandangi foto-foto masa lalu, hanya itu yang dapat mengobati kerinduannya pada orang yang disayanginya.

Pagi itu adalah pagi yang sangat cerah. Mentari pun seakan ikut senang melihat kebahagiaannya bersama keluarga kecilnya. Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan di hati. Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan. Indahya alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, Tak ada yang bisa menandinginya. Karena Tuhan adalah Sang Khalik pencipta alam semesta.Ayah, Ibu, Nenek dan Khairil adalah keluarga kecil yang bahagia. Dia berfikir tak ada lagi keluarga di dunia ini yang dapat menandingi kebahagiaan keluarganya.

“Makan dulu Kei sebelum berangkat sekolah!” Perempuan berambut hitam panjang itu menyapanya, ia menatap dengan wajah yang penuh kasih sayang seorang bundo kanduang*)1.
“Ya Bu. Oya Bu Nenek mana ?” Jawabnya heran karena tak biasanya nenek tak makan bersama pagi itu.
“Ibu lupa ngasih tau kamu, subuh tadi Nenekmu dijemput oleh Paman, katanya sih akan tinggal beberapa hari disana.” Jawab Ibu dengan pasti.

Pagi itu memang pagi yang terasa asing baginya, Nenek, Ayah tak makan bersama pagi itu. Meskipun Ayahnya adalah seorang kuli angkat*)2 di pasar, biasanya ia tetap menyempatkan diri untuk makan bersamanya dulu.

“Bu Khairil berangkat sekolah dulu ya ?” Ujar Khairil sambil menyalami tangan Ibunya.
“Ya… Oya Kei Ibu nanti pulangnya lama mungkin agak sorean, makanan Ibu siapkan di lemari dan kunci Ibu titipkan ke rumah Kak Aisyah, nanti kamu mainnya di sana dulu sampai Ibu pulang ya ?” Jelas Ibu kepadanya.

“Memangnya Ibu nanti mau kemana ?” Tanyanya heran melihat sikap Ibunya yang tak pasti.
“Sudah, kamu berangkat sekolah dulu sana, nanti kamu terlambat lagi.” Jawab Ibu kepadanya.
“Ya Bu, Assalamualaikum.” Jawabnya sambil bergegas mengambil tas dan pergi ke sekolah.

Siang itu memang sangat ramai, karena sudah waktunya pulang sekolah. Banyak orang tua yang menjemput anak-anaknya, tidak dengan Khairil, sebab dari kelas tiga ibunya tak pernah mengantar dan menjemputnya lagi.

Saat diperjalanan pulang Dia teringat akan pesan yang di sampaikan Bu Guru tadi. Dia tak tau bagaimana caranya menyampaikannya kepada Ibu. Dia harus segera melunasi uang *3 khatam Al-Quran itu, jika tidak Ia tidak dapat diikutsertakan. Tapi Dia sadar, Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan Ayahnya hanya seorang kuli angkat yang penghasilannya hanya seberapa. Pikirannya langsung berubah, jika nanti uang itu dibantu Mama yaitu kakak dari Ibunya, Ia rela tidak mengikuti perayaan itu karena Mamanya telah kurang ajar kepada Nenek, Ayah, Ibu dan Dia.

Seperti malam-malam biasanya, setiap malam Dia selalu belajar ke rumah kerabat jauhnya, namanya Kak Aisyah, rumah Kak Aisyah kebetulan disamping rumahnya. Kak Aisyah mengajarinya agar nilai-nilainya tak selalu jelek.

“Kei, kapan Khatam Al-Quranmu diadakan ?” Tanya perempuan berkulit langsat yang berpostur agak besar itu kepadanya.
“Mmm… Empat hari lagi Kak.” Jawabnya pelan agar tidak kedengaran Ibunya.
“Kamu sudah bayar uangnya ?” Tanya Kak Aisyah menyelidiki.
Belum sempat menjawab, Ibu langsung datang menghampiri dan memotong pembicaraannya dengan Kak Aisyah.

“Besok akan Ibu lunasi kesekolahanmu, tadi Ayahmu memberikan uangnya, jadi kamu gak uasah memikirkannya lagi . Aisyah Ibu minta tolong belikan celana hitam untuk adikmu, dan ibu menitipkannya kepadamu.” Ujar Ibu kepada Kak Aisyah.

oOo


Dua hari berlalu sudah. Kini hari perayaan kelulusannya semakin dekat. Saat pagi datang menjemput, Dia terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Melihat ke sekeliling rumah, namun Dia tak melihat Ibunya. Dia cari kedapur, ke WC Dia tak menemukannya, hatinya mulai cemas.

“Ibu kumohon baik-baik saja.” Ujarnya dengan cemas.
“Ya Allah, semoga tidak terjadi apa-apa kepada Ibuku.” Dia tadahkan tangannya memohon pada Sang Kuasa.
Sekarang yang bisa Dia lakukan hanyalah menangis, mungkin hanya itu yang terpikirkan olehnya saat itu, maklum umurnya masih Sepuluh tahun waktu itu.

Setelah beberapa lama orang-orang kampung membantu mencari Ibunya yang hilang, ternyata mereka menemukan Ibunya sudah tak bernyawa lagi dalam sumur di belakang rumah. Setelah mengetahui hal itu, Dia merasa seakan halilintar bersambutan menyambarnya, angin terasa tuba yang menyesakkan di udara,. Dia melihat kesekeliling dengan cemas, hanya perasaan ibalahyang dilontarkan semua orang padanya saat itu. Dia berharap semua ini hanyalah mimpi, yang sebentar lagi Ia akan di bangunkan oleh Ibunya. Tapi semua ini adalah nyata. Ibunya telah tiada, telah pergi, meninggalkannya di dunia yang sangat kejam ini.

Ayahnya tiba dirumah setelah di jemput Kak Aisyah ke tempat kerjanya di pasar. Ayahnya seperti tongkat yang terombang-ambing di tengah lautan yang tak tau harus berbuat apa-apa lagi. Membesarkan dan mendidik seorang anak yang masih berumur sepuluh tahun nantinya.

Lututnya terasa lunglai, jantungnya terasa melemah, Dia terduduk lesu di samping Ibunya yang tak akan bangun lagi, membayangkan hal-hal yang akan terjadi kedepannya. Saat Ia melihat Ibunya, orang tuanya diselimuti kain putih yang tak bersuara lagi dan tak bergerak lagi, masalah-masalah baru menghantuinya.
“Kenapa kebahagiaanku tak diabadikan oleh sang waktu?” Pertanyaan-pertanyaan itu yang selalu Ia lontarkan.

Saat gundukan tanah pekuburan Ibunya masih basah karena siraman air *4 talakin, kini masalah-masalah itu sudah datang menghampirinya, dengan siapa dia akan tinggal, dimana Ia akan makan, dan bagaimana kehidupan Ayahnya nantinya, dan bahkan Nenek yang disayanginya tidak pulang untuk menengoknya, melihat anaknya untuk yang terakhir kalinya. Kini pepatah *5 kasiah Ibu sapanjang jalan, kasiah anak sapanjang panggalan tidak berlaku lagi baginya karena Neneknya.

oOo


Akhirnya yang Dia takut-takuti selama ini kejadian juga. Dia tinggal bersama Mamanya. Sudah lima hari ini Dia tinggal bersama Mamanya. Ternyata tak sesulit yang Ia bayangkan, semua orang yang ada dirumah itu baik kepadanya, namun tidak dengan akhir-akhir ini. Semuanya berubah, sekarang sudah terlihat nyata alami kebaikannya kepada Khairil.

“Kei tadi kamu mainnya kemana ?” tukas wanita gemuk yang di panggilnya Mama itu.
“Kerumah Kak Aisyah ma.” Jawabnya cemas.
“Sudah berapa kali Mama bilang, kamu jangan lagi pergi kesana, apa kamu tidak mendengarkannya? Awas saja kamu ya, kalau kamu berani lagi main kesana.” Ujar wanita itu dengan tegas kepadanya.

Dulu sewaktu Ibunya masih hidup Ia tak pernah dilarang untuk pergi kesana. Sekarang tinggal bersama Mamanya Ia terasa di kekang dan dihalang-halangi.Dia tau Dia hanyalah seorang tamu yang baru ala m ke kehidupan keluarga itu, Dia tau orang-orang disini tak menyukainya. Dulu Dia sangat benci kepada orang-orang yang mengganggu keluarganya, yang ala m masuk ke dalam keluarganya, tapi apa yang Ia lakukan sekarang malah sebaliknya, Ia yang mengganggu kehidupan keluarga orang lain.

Sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti di depan rumah, dan itu adalah pamannya.
“Khairil, Kei buka pintunya!” teriak pamannya yang tedengar sayup-sayup.
“Ya…” Jawabnya bergegas membukakan pintu agar tidak kena marah lagi.

Dari mobil itu keluar Paman, Mama dan Neneknya. Neneknya keluar dari mobil dengan keadaan di papah. Neneknya tak seperti dulu lagi, dulunya yang kuat, gemuk kini sudah lemah, kurus dan tak bertenaga lagi.

“Apakah yang terjadi pada nenek? Tukasnya dalam hati.
Sudah beberapa hari ini keadaan Neneknya makin memburuk. Kesana kesini menemani Mama mencarikan obat hanya itulah yang bisa Dia bantu. Dia tak bisa membayangkan hal-hal buruk apa lagi yang akan terjadi.

Jam masih menunjukkan pukul 04.50 tetapi Mamanya sudah membangunkannya dari tidurnya.
“Kenapa ada banyak orang ma ?” Tanyanya heran kepda Mamanya.
“Kei, Nenekmu telah menyusul kepergian Ibumu nak.” Jawabnya sedih.

Setelah sampai di hadapan Nenek, kejadian sebulan silam seakan terjadi lagi padanya. Dia berfikir mengapa Tuhan tega mengambil orang-orang yang Ia sayangi. Ayahnya saja hanya sekali seminggu menongoknya. Dan sekarang Ia siap tak siap harus siap untuk kehilangan orang yang dicintainya lagi.

Angin di lantai tiga ini seakan berusaha menghapus air matanya yang jatuh. Seketika Dia menangis lagi, air matanya itu sudah tak bisa Dia tahan lagi. Tetes demi tetes mulai membasahi wajahnya. Lalu Dia hapus lagi begitu pun seterusnya. Angin itu pun sepertinya tak rela jika Dia menangis lagi. Angin yang kencang seakan merangkulnya, membawanya tuk pergi. Hening sepi keadaan malam bagaikan tak berhunikan makluk, seperti di hutan sepi sunyi.
“Salahkah Tuhan jika ku mengikutinya ?” Teriaknya dengan berdiri di tepi pembatas itu.

Catatan
*1 Sebutan untuk kaum Ibu di Sumatera Barat.
*2 Orang yang membantu untuk mengangkat-angkat barang di pasar.
*3 Perayaan yang diadakan bagi seseorang yang telah tamat membaca Al-Quran
*4 Air untuk penyiram kubur.
*5 Pepatah adat Minangkabau.

Kerangka Cerpen Salahkah Tuhan?

Tema : kehilangan orang yang dicintai.
Amanat :
· Jangan terlalu cepat menilai seseorang.
· Harus sabar dalam menghadapi masalah.
· Satiap kejadian itu pasti ada hikmahnya.

Tokoh dan penokohan :
· Dia (Khairil) : memikirkan keadaan orang lain, baik.
· Ibu : memikirkan untuk hal yang akan datang, perhatian.
· Nenek : penurut.
· Ayah : kurang perhatian pada keluarganya.
· Kak Aisyah : baik, penolong
· Paman : kurang bertanggung jawab.
· Mama : Pemarah, tidak memikirkan keadaan orang lain.

Latar :
· Waktu : pagi hari, siang hari, malam hari dan subuh.
· Tempat : Rumah, Sekolah, rumah Kak Aisyah, pekuburan dan rumah mama.
· Suasana : menggembirakan, menyedihkan dan menakutkan

Sudut pandang :
Sudut pandang impersonal (berdiri di luar cerita, serba melihat, serba mendengar, serbatahu, melihat sampai kedalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh).

Gaya bahasa :
Lugas, mudah dimengerti, di pahami.

Konflik:
· Khairil terlalu menyayangi keluarganya
· Mendapatkan ujian kehilangan orang-orang yang disayanginya
· Tinggal dengan orang-orang yang di bencinya.

 

Rabu, 30 Maret 2016

LIRIK MARS SMANDA (SMA NEGERI 2 KOTA JAMBI)

 
 
 
 
 
 

MARS SMANDA

 
 
SMA NEGERI 2 KOTA JAMBI
LEMBAGA PENDIDIKAN NASIONAL
TEMPAT MEMBANGUN PEMUDA PEMUDI
INDONESIA
 
SMA NEGERI 2 KOTA JAMBI
SEBAGAI WADAH TUNAS BANGSA
YANG MEMPUNYAI MORAL
SERTA PUNYA ETIKA
BERASASKAN PANCASILA
 
SINGSIHKAN LENGAN BAJUMU
DERAPKAN LANGKAH KAKIMU
MARI BERSAMA KITA MENUJU
INDONESIA BERSATU

Jumat, 04 April 2014

Misteri Cerita dari Lagu oo Nina Bobo

 
          Hay blogger!! ketemu lagi dengan gue, cieilaah hari ini gue mau posting misteri cerita NINA BOBO. Memang tidak ada yang aneh dari lagu ini, lagu Nina Bobo adalah lagu penghantar tidur yang biasanya seorang ibu nyanyikan untuk anaknya.

                Pendorong gue buat postingan ini, karna baru nonton film horor terbaru yang berjudul "oo Nina Bobo" yang dimainkan oleh pemain film Revalina S.Temat dan Firman Ferdiansyah. Ceritanya diangkat oleh sutradara dari beberapa misteri cerita Nina Bobo.
Postingan gue kali ini di ambil dari beberapa sumber di google yang gue satuin dan dipersingkat. Follow dulu https://twitter.com/Chrstneem sebelum bacaa:b

                 Menurut mitos, Sejarah tentang lagu Nina Bobo ada pada zaman belanda sekitar tahun 1871, Nina adalah seorang anak perempuan blasteran Indonesia-Belanda yang bernama lengkap HELENINA MUSTIKA VAN RODJNIK. Ibunya adalah perempuan asli keturunan Jawa, dan ayahnya adalah pasukan tentara Belanda bernama Kapt. Van Rodjnik.

                   Kabarnya, sejak Nina masih bayi, dia susah tidur, Ibunya selalu membuat cara agar dia dapat tidur dengan nyenyak, abal-abal Ibunya untuk menyuruh Nina supaya tidur, dia bilang kalau nina tidak bobo nanti digigit nyamuk, (yang ada pada lirik syair Nina Bobo).

                  Saat Nina berusia 6 tahun, dia tiba-tiba sakit demam tinggi, dan sangat susah sekali untuk tidur, ibunya selalu mengatakan nina bobo, kalo tidak bobo digigit nyamuk, hingga berulang-ulang kali dan terciptalah sebuah nada dari kata-kata tersebut hingga pada  saat ini, yang kita kenal dengan lagu Nina Bobo.

                   Pada hari ketiga, dia belum sembuh dari demam tinggi, Ibunya bingung cara apalagi yang akan diperbuat, dan tiba-tiba hujan lebat turun, Nina yang saat itu sedang sakit, ketakutan, dan segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung ketempat Ibunya, Ibu Nina pun langsung menggendong Nina dan memeluknya agar tidak ketakutan.

                    Ibu Nina terus menyanyikan lagu Nina Bobo, dan akhirnya Nina bisa tidur dengan nyenyak meskipun hujan lebat turun. keesokan harinya Ibu Nina membangunkan anaknya yang sangat nyenyak tidur. Ketika Ibu membangunkan Nina, tubuh Nina tidak bergerak lagi, dan akhirnya tidur untuk selamanya.

                    Sejak saat itu, Ibu Nina masih belum menerima kepergian anaknya. Dia terus bernyanyi lagu Nina Bobo, karna dia percaya anaknya masih ada. Ayah Nina merasa heran dengan tingkah sang istri yang selalu menyanyikan lagu itu. Dan akhirnya pada tahun 1929, Ibu Nina yang bernama Mustika pun meninggal dunia.                           
 
                       Sejak kepergian sang istri, kapten van Rodjnik merasa aneh dengan rumahnya, dan ketika sedang tidurr, Kapten mendengar suara bayi menangis, dan mendekati asal dari suara itu, tiba-tiba dia mendengar putrinya berkata: "ayaah, mengapa engkau tidak menyanyikan lagu itu untukku?" sang ayah kaget dan langsung terkena serangan jantung, dan akhirnya meninggal dunia. 


                   Okeeyy, sekian dulu postingan hari ini tentang mitos dari lagu Nina Bobo, jangan terlalu dipercaya, karna ini cuman mitos-mitos zaman dulu, jangan lupa like yaa;) thanks udh mau baca!! bye:* sampai ketemu di postingan berikutnyaa, *jiaah haha.

Kamis, 30 Januari 2014

MISTERI CERITA TENTANG SMP NEGERI 1 KOTA JAMBI

Hayyy, gue Christine Elisabeth Manalu, panggilan di spensa sih biasanya CEM atau adek kelas sering manggil Kak CEM(aneh tapi nyata sih, wkwk) gue salah satu siswa SMP Negeri 1 Kota Jambi, dan sekarang kelas 9, hari ini gue mau cerita atau tepatnya berbagi tentang misteri SMPN1, alay sih sebenernya-_- tapi karna lagi gaada kerjaan dan juga libur, gue mau ngepost cerita mitos ini, cekidott.
       
        SMPN1 adalah smp yang lumayan terkenal di Jambi, karna smp ini adalah smp pertama yang dibuat di jambi, katanya sih sekolah peninggalan belanda, disini banyak cerita misteri yang kalo diungkapin satu persatu, gabakal pernah ada habisnya.

       Asal muasal SMPN1 sampe hari ini aja belum tahu kapan tanggal berdirinya, ada yang bilang 60 tahun yang lalu, ada juga yang bilang 100 tahun yang lalu. Tapi intinya, smp ini dibuat pada zaman belanda, dan smp pertama di Jambi

       Ada yang tau tentang penampakan cewek Belanda yang katanya sering nongol di depan koridor Spensa? yaapp, itu salah satu misteri Spensa, menurut cerita yang aku denger sih, gini ceritanya, dulu pas zaman-zaman pemerintahan Belanda, ada seorang cewek anak bangsawan Belanda yang sekolah di situ. 

         Dan katanya jugaa, dia meninggal karna didorong temennya ke sumur yang ada di spensa, awalnya sih si sahabatnya ini cuman main-main karna niatnya pengan ngejutin, eeh taunya noni belanda itu terdorong dan masuk sumur, dan sampe sekarang, jasadnya belum ketemu, ihhh serem deh.

       Incaran cewek belanda itu adalah anak spensa yang sering menjerit-jerit di spensa, makanya kalo ada anak cewek spensa yang sering jerit-jerit gajelas  dia nongolin arwahnya di depan anak itu dan buat dia sampe nangis. tuhh dengerin jangan suka menjerit-jerit kalo gamau nangis;).

       Sumur itu sampe sekarang katanya belum boleh dibuka, gatau juga sih alasannya, kalo gasalah sumur itu di belakang sekolah deket kantin yang famous di spensa alias kantin 16 atau kantin bude.
 
        Selanjutnyaa, dulu sekitar tahun 1980-an di ruang penjahitan spensa (sekarang laboratorium biologi), ada kisah seorang anak lagi asik ngobrol pas ngejahit, tiba-tiba tangannya kejahit sampai siku dan dia langsung mati ditempat.
        Meja jahitnya masih ada dan darahnya di meja itu ga pernah bisa ilang! Dilap, digosok, diapain juga ga bisa!!  dan karna kejadian itu, spensa gaada lagi ekskul menjahit, dan ruangan menjahit itu sekarang sudah jadi labor biologi, tp gapernah keurus kayanya.__. 

          ohiyaa, ini cerita dari guru les GO, namanya mbak Febri, mbak febri ini adalah alumni spensa kalo gasalah sih tahun 90-an, mbak febri pernah cerita tentang temennya atau adek kelasnya yang hilang gatau kemana karna ga lulus UN._. ngeri amat sampe ngilang gitu.

         Dan denger-denger kabar, 3/4 tahun diatas gue, kakak kelas spensa ada yang meninggal karna kesambar petir, katanya waktu itu, kakak kelas itu lagi nunggu jemputan di bawah pohon beringin yang terkenal lumayan angker di spensa.

         Waktu itu lagi gerimis, dan tiba-tiba hujan deres, kakak tuh malah main hujan dibawah pohon beringin, daann tiba-tiba petir besar bunyi... kk itu terkejut dan jantungnya tiba-tiba gajalan dan langsung pingsan, katanya sih sempat dibawa kerumah sakit, tp nyawanya ga ketolong.

         Menurut cerita yang gue denger, SMP1 tiap tahun atau 2 tahun sekali selalu makan korban. koridor, atau pun kelas-kelas 9 tahun ini adalah bekas ruang bawah tanah yang mitosnya tempat tentara-tentara Indonesia di kubur, makanya di situ angker.

        Semua prajurit Indonesia yang tertangkap oleh pasukan Belanda, akan di penjara sampai dia mati, ihh serem banget-__-, dan semuanya mati mengenaskan disitu, ga dikasih makan, gaada ruang untuk bernafas karna sangking banyaknya orang dalam 1 tahanan.

        Ada juga yang sering bilang di depan wc atas antara lantai 2/3 ada sesosok cowok yang sering nongol dan diam-diam ngeliatin orang yang ada di wc guru bawah, gatau deh sebabnya apaan.-. ada temen gue yang namanya Tsania dan Lalak pernah ngeliat cowok itu lagi melototin anak-anak drumband SMP1 lagi latihan.

       Mereka berdua waktu itu lagi tegak depan wc guru, dan gasengaja ngeliat ke atas dan ngeliat cowok itu sedang ngeliatin kami latihan, mereka kaget dan kabur.-.

       Makanya spensa kalo ngadain persami, selalu bikin sesajen di bawah tower wifi. ohya, info juga nih kalo bisa jangan di spensa sendrian apalagi sampe jam 4an keatas. kalo persami jangan kewc sendirian, dan juga jangan hobi mainin senter ke atas apalagi sampe ngarah ke pohon beringin. karna dapat ngundang something, you knowlaah, ahhaha

      okeeyy, sekian dulu postingan dari gue, hahaha bahasanya agak ngalay dikit yee, soalnya kan dibaca publik, ohyaa, jangan terlalu percaya sama yang gue bilang tadi, karna  itu hanya mitos-mitos jaman dulu, ambil hikmahnya aja;)

      Ini cuman cerita-cerita yang gue dapat dari teman-teman ataupun anak-anak Spensa, makasih lhoo yang udah mau baca, koment atau like yapp, follow jg akun twitter aku yoo @chrstneem mention aja biar di follback. BYE!!:b:v